ANGIN DAN SENJA
18 MARET 2010
Kuhirup kembali aroma itu
Tertedu nurani disaat kau berhembus
Sampai nadi enggan berdenyut karena namamu
Mentari menawarkan senyumnya
Angin menawarkan guran
Namun hati terbingkai oleh senja
Akukah yang akan menembus pembuluh nadimu
Akukah yang akan menghisap sum-sum tulangmu
Yang mengoyahkan
Yang menggarakan
Yang merapunkan
Angin dibulan senja
Jiwa yang kalut dan resah
Yang kusampaikan padamu
Disaat anggin berhembus
Yang di temani senjah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar