Minggu, 03 Juni 2012




SASTRA DAERAH ( PANTUN )



Unhalu 2
 











OLEH


MINARTIN
A2D1 09 170



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011




KATA PENGANTAR
       
Puji syukur senantiasa kita ucapkan kehadirat Allah Swt, karena berkat karunia_Nya jualah penulis dapat menyelesaikan penulisan mkalah ini . ucapat terimakasi kepada teman-teman yang ikut serta membantu dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini mungkin masi ada kekurangan jadi perlu kiranya kritikan dam masukan yang sifatnya membangun baik penulisan maupun susunan serta mengenai isi dari pada makalh ini.












DAFTAR ISI
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
1.2  Masalah
1.3  Manfaat
1.4  Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pantun
BAB III PENUTUP
3.1 kesimpulan dan saran
3.1.1 kesimpulan
3.1.2 saran











BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Kariya sastra adalah saran untuk menerim sekaligus untuk memberikan pencerahan kepada pembaca. Kariya sastra dilahirkan dalam situasi kosong . artinya kariya sastra diciptakan berdsarkan karya sastra yang suda ada atau yang mendahuluinya .
Sastra adalah sebua document social budaya yang menctat kegiatan social budaya suatu masyarakat tertentu bagi orang kariya sastra menjadi saran untuk mencapaikan untuk menyimpan pesan tentang kebenaran , baik secara tersirat maupun secara tersurat . kariya sastra juga di pakai untuk menggambarkan apa makna sastra dalam pendekatan ekspresif . karya sastra di ibaratkan sebagi potret atau sketa kehidupan .namun,potret itu tentulah berbeda dengan cermin karena sebagi kreasi manusia . di dalam sastra banyak terdapat pendapat dan pandangan penulisnya dari manana bagai mana melihat kehidupanya.
Untuk membatasi apakah sastra itu teryata bukanlah suatu hal yang muda di hampiri semua buku yang mempermasalahkan sastra dan ilmu sastra selalu di mulai dengan peryataan “ apakah sastra itu”, yand disusul dengan batasan-batasan tolak ukuranya . hal yang paling muda dikerjakan ialah mencari keterangan ataupun batasan dari sarana kemudahan yang tersedia berupa kamus . dalam sebuah pantun biasaya di kaitkan dengan puisi lirik namun tidak semua bentuk puisi dapat di golongkan dalam jenis ini .menurut Horatus ( budianta,2002:19) karya sastra bermanfaat dan menghibur . sastara menghibur dengan mengunakan atau banyak mengenal pendekatan





BAB II
PEMBAHASAN

Pantun merupakan ragam puisi lama , sebait terdiri Atas empat larik dengan berirama a-b-a-b.setiap larik biasanya terdiri dari emapat kata atau delapan sampai dengan 12 suku kata dan dengan bahwa dua larik pertemuan selalu merupakan kiasa atau sampiran. Sementara isi atau maksud sesunggunya terdapat dalam larik ketiga dan keempat.
Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun merupakan puisi yang bercirikan bersajak a-ba-b, tiap bait terdiri 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama atau nasihat, teka-teki, jenaka
Berdasarkan struktur dan persyaratan pantun dapat terbagi beberapa bagian yakni :
Ø  Pantun biasa
Di mana kita ketahui adalah pantun seperti kita kenal lazimnya dan rincian persyaratan telah kita singgung di atas , namun dengan tambahan isinya berisi curahan perasaan , sendiran ,nasehat,dan pribahasa .pantu biasa pun dapat selesai hanya degan satu bait.
Ø  Pantun kilat
Pantun kilat ini yang serupa dengan pantun biasa .perbedanya terjadi karean karmina sangat singkat, yakni baitya hanya tertdiri atas dua larik, sampiran dan isinya terletak pada larik pertama dan kedua
Ø  Pantun berkaid atau sering di sebut pantun berantai
Pantun ini merupakan pantun yang sambung-bersambung antara bait satu dan bait berikutnya.dengan catatan larik kedua dan keempat setiap bait pantun akan muncul kembali pada larik pertama  dan ketiga pada bit berikutnya.

Ciri-Ciri pantun adalah
1.      Pantun terdiri dari sejumlah baris yang selalu genap yang merupakan satu kesatuan yang di sebut bait/kuplet
2.      Setiap baris terdiri dari empat kata yang di bentuk dari 8-12 suku kata ( umumnya 10 suku kata )
3.      Separu bait pertama merupakan sampiran ( persiapan memasuki isi pantun) separu bait berkaitan dengan isi ( yang mau di sampaikan )
4.      Persajakan antara sampiran dan isi selalu paralel ( ab-ab atau abc-abc atau abcd-abcd atau aa-aa )
Meskipun pantun merupakan puisi lama , tidak ada yang akan melarang apa bila kita memanfaatkan sebagai sarana pergaulan kini. Terlebi aspek didiknya dan hiburan sebagi
fungsi sastra dalam masyarakat lampau kita selalu tidak terpisakan .
ada yang mendeskripsikan bahwa ciri-ciri pantun seperti di bawa ini :
      Cirri-ciri pantun, yaitu: 
·         Setiap bait terdiri atas empat baris.
·         Setiap baris terdiri dari 4 kata (8 sampai 12 suku kata).
·         Rimanya a b a b atau bersajak silang.
·         Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Ø  CONTOH PANTUN SASTRA DAERAH TOLAKI
Mano la oseu tepulu
I amo wisokei i une mbeti
Mano la kata-katanggu yang tesala
I amo wisokei iune mbenao.
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kata
-kataku yang salah
Jangan dimasukkan ke dalam hati
Hasil Analisis
Jarum merupakan salah satu alat untuk memperbaiki sesuatu yang telah sobek misalnya saja sarung atau lebih luas adalah pakaian. Kata patah adalah sesuatu yang telah rusak atau fungsinya telah kurang dari seperti biasanya.suatu cara untuk melarang seseorang untuk tidak melakukan sesuatu adalah dengan kata Jangan”sementara itu peti yang telah banyak dikenal sebagai salah satu fungsinya untuk menyimpan mayat atau sesuatu yang berharga. Selain itu, peti juga dapat dikatakan sebagai tempat pakaian atau Sesutu yang bermanfaat bagi suatu individu atau seseorang.
Kata-kata adalah suatu ucapan yang dilontarkan oleh sesorang dalam kehidupannya sehari-hari. Tanpa komunikasi manusia tak bisa hidup sekalipun semua kebutuhannya terpenuhi. Hal itu disebabkan oleh komunikasi merupakan salah satu factor utama dalam menjalankan kehidupan.  Kata salah merupakan sebuah kata yang memiliki makna kurang lebih sama dengan patah sebab sama-sama memiliki makna yang negative. Sesuatu yang salah merupakan hal yang keliru dan tidak seharusnya dilakuka oleh manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Jangan disimpan dalam hati artinya sesuatu yang buruk atau jelek tidak perlu disimpan di dalam hati sebab hati merupakn pusat dari pada pola pikir artinya jika hati ini rusak maka perbuatan atau tindakan kita juga akan rusak.
v  Manu mowila metadohoro
Nirodo ako kasu wanggole
Tina mowila la mengokoro
Nirodo ako sandale

Ayam puti di bawa kolong
Dilemparkan batang ubi
Nona puti lagi berdiri
Di lemparkan sendal jepit
v  Molako-lako I lanowulu
Kopongi tina mewulu
Biari ku mate I lanowulu
Asal kupodapa tina mewulu

Jalan-jalan di lanowulu(nama desa)
Saya melihat nona berbulu
Biar ku matai di lanowulu
Asal ku dapat si nona berbulu












BAB III
PENUTUP
3.1  kesimpulan dan saran
3.1.1 kesimpulan
Berbagai perdebatan kebudayaan atau pun kesustraan sampai sekarang tetap marak, karya sastra pun telah lahir . namun di balik semua itu berbagai kebimbangan pun menebar ,mala kadabg sulit terdeksi .kebimbangan itu tidak hanya sekedar konsep untuk sebua pantun dalam karya sastra.tetapi juga prinsip dari seseorang dalam berkarya . berbagai peristiwa sastra dan budaya seperti pengadilan p[uisi tahun 1974, polemik atas tuduhan plagit atau puisi Chairil anwar kasuss hukum tahun 1950-an ,perang idiologoi dan media tahun 1950-an hingga orde baru ,pengadilan cerpen ataupun pantun .berbagai pengadilan karya sastra dan riak-riak kecil berdebatan dengan polemik kesustraan di semarang, jakarta, padang , bandung dan surabaya .sampai pada persoalan puisi gelap (1994).
3.1.2 saran
Dalam makalah ini Penulis menyarankan agar kiranya peneliti atau penganalisis selanjutnya dapat menjadikan tulisan inni sebagai penelitian yang relevan. Selain itu penlis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membanggun dari pembaca atau penikmat sebuah karya sastra




Tidak ada komentar:

Posting Komentar